Mengenal MCB (Miniatur Circuit Breaker)


MCB atau kepanjangan dari Miniatur Circuit Breaker. MCB merupakan komponen kelistrikan yang bertugas untuk memutus aliran listrik ketika terjadi arus berlebih ataupun konsleting. Komponen ini berfungsi sebagai sistem proteksi dalam instalasi listrik bila terjadi beban lebih dan hubungan singkat arus listri (short circuit atau korsleting). Pemutusan alur listrik dilakukan secara otomatis dan ditujukan untuk memberi keamanan terhadap pemakai listrik dirumah, kantor maupun tempat lainnya.



Pada instalasi listrik yang menggunakan KWHmeter dari PLN, tentunya sudah dilengkapi dengan MCB. Penggunaan MCB ini sama persis seperti yang ada pada Sekring (Fuse) sebagai komponen keamanan listrik. Perbedaannya adalah di Sekring ketika terjadi beban berlebih atau konslet maka aliran daya akan diputus dan otomatis Sekring diganti dengan yang baru, sedangkan pada MCB bisa diaktifkan lagi setelah masalah sudah diatasi.

A.    FUNGSI MCB

Terdapat 3 fungsi utama MCB (Miniatur Cisrcuit Breaker) yakni untuk pemutus arus, proteksi terhadap beban lebih (overload) serta untuk memproteksi adanya hubung singkat (konsleting). Untuk penjelasannya masing – masing dapat disimak dibawah ini :

1.      Sebagai Pemutus Arus



 

Fungsi sebagai pemutus arus bisa diartikan sebagai bentuk pengamanan atau kendali dari pemilik rumah. Sebagai bentuk keamanan ketika terjadi masalah pada instalasi listrik maka MCB akan memutuskan arus secara otomatis. Sedangkan bentuk kendali dari pemilik rumah adalah ketika anda ingin mematikan aliran tidak hanya pada satu titik melainkan pada semua jaringan yang terhubung maka bisa dengan menurunkan toggle switch pada MCB.

Seringkali pada satu instalasi rumah atau bangunan melibatkan lebih dari 1 MCB, oleh karena itu pahami alur instalasi listrik yang ada pada tempat anda untuk menghindari kesalahan ketika mematikan arus secara manual.

2.      Memproteksi adanya beban lebih (overload)





 

Overload atau beban lebih adalah suatu kejadian ketika penggunaan arus listrik melebihi batas penggunaan listrik pada bangunan yang ditempati. Komponen dari MCB yang bertugas mendeteksi adanya beban lebih adalah pada elemen bimetalnya.

Contohnya ketika suatu ruangan atau rumah menggunakan MCB dengan batas arus 6A maka seharusnya penggnaan listrik yang diperbolehkan tidak boleh lebih dari 6A. Untuk instalasi penerangan mungkin masih terkendali akan tetapi untuk instalasi tenaga (stop kontak) biasanya sering dilalaikan.

Ketika anda menancapkan komponen elektronika dengan daya tinggi sehingga membuat arus naik menjadi 7A maka elemen bimetal pada MCB akan melengkung karena terkena panas lebih dan otomatis mematikan kontak MCB sehingga terjadilah Trip atau pemutusan arus.

3.      Memproteksi adanya hubung singkat (konsleting)

Konsleting atau hubung singkat adalah salah satu penyebab kebakaran tertinggi pada bangunan, oleh karena itu penggunaan MCB sangatlah penting untuk mencegah terjadinya hal itu. Untuk fungsi proteksi hubung singkat ini komponen MCB yang bertugas untuk mendeteksi adalah Magnetic Trip yang berupa Solenoid.

Sama seperti beban lebih, komponen ini bereaksi akibat panas yang diterima namun pada kasus hubung singkat panas yang masuk sangat tinggi. Besarnya panas yang diterima akan menimbulkan adanya gaya magnet pada Solenoid dan otomatis menarik switch sehingga aliran listrik terputus.

Jika pada kasus hubung singkat bimetal melengkung dengan adanya jeda waktu maka di konsleting ini Magnetic Trip akan bereaksi dengan sangat cepat. Tujuannya untuk memperkecil resiko kerusakan pada komponen dan terjadinya kebakaran yang sempat kami bahas sebelumnya.

B.    CARA KERJA MCB

Untuk cara kerja MCB sebenarnya sudah sedikit disinggung ketika kita membahas fungsi MCB sebelumnya. Pada dasarnya MCB memang dapat dioperasikan secara manual dengan menekan toggle switch kebawah untuk mematikan dan keatas untuk menghidupkan. Selain itu MCB menggunakan dua prinsip kerja untuk keamanan otomatisnya, yakni dengan Thermal Tripping (pemutusan arus karena reaksi panas) dan Magnetic Tripping (pemutusan arus karena efek gaya magnet). Masing – masing prinsip kerja dilakukan berdasarkan gangguan yang terjadi. Ketika overload atau beban berlebih maka MCB menggunakan prinsip kerja Thermal Tripping sedangkan ketika hubung singkat atau konsleting listrik maka MCB menerapkan prinsip kerja Magnetic Tripping.

C.    MACAM-MACAM MCB



Jika dibedakan menurut ketahanan arusnya terdapat banyak jenis MCB mulai dari 6A, 10A, 13A, 16A, 20A, 25A, 32A, 40A, 50A, 63A, 80A, 100A dan paling tinggi 125A. Sedangkan menurut karakteristik pemutusan arusnya komponen MCB terbagi menjadi 3 jenis yakni MCB tipe B, tipe C dan tipe D. Untuk penjelasannya adalah sebagai berikut :

1.      MCB tipe B memiliki ketahanan listrik lebih besar antara 3 hingga 5 kali dari arus maksimum yang tertulis. Contohnya apabila tertulis 6A maka ketahanannya tidak lebih dari 18A, berlaku untuk perhitungan tipe lainnya. MCB jenis ini biasanya ditemui di area rumah ataupun industry ringan.

2.      MCB tipe C akan memutus arus ketika beban lebih besar 5 hingga 10 kali dari arus maksimum yang ditulis. Jenis ini biasanya ditemui pada penerangan gedung yang memakan banyak titik serta pada motor listrik dengan arus sedang.

3.      MCB tipe D adalah yang paling besar ketahanannya, yakni ketika arus lebih besar 10 hingga 25 kali dari batas maksimum yang ditulis. MCB tipe ini ditemui pada rangkaian yang memiliki lonjakan listrik besar ketika awal pemakaian, seperti pada motor listrik yang berdaya besar, mesin produksi pabrik, mesin sinar X-Ray dan lain – lain.

 


Click here to Download