Mengenal Komponen Penyusun PLC – bagian 1

Artikel selanjutnya kali ini akan membahas lebih dalam mengenai komponen-komponen penyusun PLC, setelah sebelumnya telah dibahas Apa itu PLC dan Fungsinya. Komponen apa saja yang ada di dalam PLC, dan apa fungsi masing-masing komponen tersebut.

Pada umumnya, terdapat 5 (lima) komponen utama yang menyusun suatu PLC. Semua komponen tersebut harus ada untuk dapat menjalankan suatu PLC secara normal.

Komponen-komponen utama dari suatu  PLC adalah sebagai berikut:

Gambar konfigurasi komponen-komponen PLC

1. Unit CPU (Central Processing Unit)

Merupakan bagian yang berfungsi sebagai otak bagi sistem.

CPU berisi mikroprosesor yang menginterpretasikan sinyal-sinyal input dan melaksanakan tindakan-tindakan pengontrolan sesuai dengan program yang telah tersimpan, lalu mengkomunikasikan keputusan-keputusan yang diambilnya sebagai sinyal kontrol ke output interface.

Scan dari program umumnya memakan waktu 70 ms , tetapi hal tersebut tergantung dari panjang pendeknya program serta tingkat kerumitannya.

 

2. Unit Memori

Memori didalam PLC digunakan untuk menyimpan data dan program.

Secara fisik, memori ini berupa chip dan untuk pengaman dipasang baterai back-up pada PLC. Unit memori ini sendiri dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu:

  • Volatile Memory, adalah suatu memori yang apabila sumber tegangannya dilepas maka data yang tersimpan akan hilang .
    Karena itu memori jenis ini bukanlah media penyimpanan permanen. Untuk penyimpanan data dan program dalam jangka waktu yang lebih lama maka memori ini harus mendapat daya terus-menerus.hal ini biasanya dilakukan dengan menggunakan baterai.
    Ada beberapa jenis memori volatil yaitu RAM (Random Access Memory), SRAM (Static RAM) dan DRAM (Dynamics RAM).
  • Non-Volatile Memory, merupakan kebalikan Volatile Memory yaitu suatu memori yang meski sumber tegangan dilepas data yang tersimpan tidak akan hilang. Salah satu jenis memori ini adalah ROM (Read Only Memory). Memori jenis ini hanya dapat dibaca saja dan tidak dapat di tambah ataupun dirubah. Isi dari ROM berasal dari pabrik pembuatnya yang berupa sistem operasi dan terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh sistem PLC.
    Untuk mengubah isi dari ROM maka diperlukan memori jenis: EPROM (Erasable Programmable ROM) yang dapat dihapus dengan mengekspos chip pada cahaya ultra violet pekat.

 

3. Unit Power Supply

Unit power supply atau unit catu daya diperlukan untuk mengkonversi tegangan masukan AC (220Volt ~ 50Hz) atau DC (24Volt) sumber menjadi tegangan rendah DC 5 Volt yang dibutuhkan oleh prosesor dan rangkaian-rangkaian dalam input atau output interface.

Kegagalan dalam pemenuhan tegangan oleh power suply dapat menyebabkan kegagalan operasi PLC. Untuk itu  diperlukan adanya baterai cadangan dengan tujuan agar pada saat voltage=dropping, data yang ada pada memori tidak hilang.

 

4. Unit Programmer

Komponen programmer merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi dengan PLC. Programmer mempunyai beberapa fungsi yaitu :

  • RUN, untuk mengendalikan suatu proses saat program dalam keadaan aktif.
  • OFF, untuk mematikan PLC sehingga program dibuat tidak dapat dijalankan.
  • MONITOR, untuk mengetahui keadaan suatu proses yang terjadi dalam PLC.
  • PROGRAM, menyatakan suatu keadaan dimana programmer atau monitor digunakan untuk membuat suatu program.

 

5. Unit Input/Output

Unit Input/output menyediakan antarmuka yang menghubungkan sistem dengan dunia luar, memungkinkan dibuatnya sambungan-sambungan atau koneksi antara perangkat-perangkat input, semisal sensor, dengan perangkat output, semisal motor dan selenoida, melalui kanal-kanal input/output.

Demikian pula, melalui unit input/output, program-program dimasukkan dari panel program. Setiap titik input/output memiliki sebuah alamat unik yang dapat digunakan oleh CPU.

Komponen input dan output akan dijelaskan lebih lanjut dalam artikel bagian 2.

Click here to Download